Banyak cara hidup sehat yang bisa dilakukan dengan cara mudah. Menjaga tekanan darah agar tetap normal pada kisaran sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg, bisa dilakukan dengan cara yang sangat menyenangkan, bersepeda. Tentu hasil maksimal akan diraih mereka yang bersepeda secara teratur, terprogram dan terjadual.
Membiarkan tekanan darah tidak normal merupakan pintu awal menuju berbagai penyakit, seperti kolesterol, penumbatan pembuluh darah, jantung koroner, stroke, hingga gagal jantung.
Prof DR dr HR Mohammad Yogiantoro SpPD-KGH menjelaskan, jumlah pasien hipertensi dan penyakit turunannya seperti sroke, kolesterol, jantung koroner, hinggal gagal jantung terus bertambah.
“Hipertensi tidak boleh dianggap remeh. Hipertensi harus diobati sampai target agar bisa menururnkan risiko penyakit trunannya” kata Prof Yogi.
Berdasrkan penelitian, mengobati hipertensi hingga target dapat menurunkan risiko strok hingga 40 persen, jantng koroner hingga 25 persen dan gagal jantung hingga 50 persen. Sayangnya kesadaran masyarakat yang mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi hanya 75 persen. Sedang yang memiliki kesadaran untuk berobat namun tidak tuntas sebesar 50 persen.
“Hanya 25 persen saja yang memiliki kesdaran untuk berobat hingga mencapai target. Selain berobat, untuk mencapai target bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup, yakni rajin berolahraga dan diet,” ujar doker di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Menurutnya, dengan gemar menurunkan berat badan hingga 10 kg bisa menururnkan tekanan darah 5-20 mmHg. Diet sesuai dengan rekomendasi bisa menurunkan tekanan darah 8-14 mmHg. Sementara diet rendah garam dapat menurunkan olahraga tekanan darah 2-8 mmhg. Cara lain adalah olahraga yang bisa menurunkan tekanan darah 4-9 mmhg, sedang berhenti merokok bisa menrunkan tekanan darah 10-20 mmhg.
“ Dengan olahraga secara teratur, terjadual, dan kontinyu, bisa menurunkan tekanan darah dan menjaga stamina tubuh. Paling tidak olahraga 30 menit tiap hari,” katanya.
Menurutnya, olahraga tidak perlu dengan cara yang mahal. Asal teratur dan kontinyu, misalnya dengan bersepeda ataupun jogging. Selain bisa menurunkan tekanan darah, bersepeda tiap hari akan melatih nafas kita untuk bernafas lebih panjang dibandingkan orang yang tidak bersepeda.
Prof Yogi menegaskan, bersepeda lebih efektif dibandingkan sebam aerobik. Bagi yang ingin langsing, bersepeda dapat diojadikan salah satu programnya. Dengan bersepeda dapat membakar energi yang dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi semisal coklat dan sedikit minuman beralkohol (sekitar 300 kalori).
Selain bisa membakar lemak, bersepeda memberikan efek yang positif pada perasaan dan suasana hati kita. “Bersepeda dapat mengurangi depresi, stres, meningkatkan mood dan memotivasi diri kita. Sebagai contoh dengan bersepeda kita dapat melihat lingkungan sekitar secara lebih seksama, bersosialisasi dengan lingkungan, menikmati pemandangan alam dan udara yang segar. Bonus dari semua itu adalah kesehatan,” urainya.
Lagipula bersepeda juga baik bagi lingkungan. Setidaknya, mengurangi emisi gas pencemar seperti karbon monoksida (CO), korban dioksida (CO2), sulfur oksida (Sox) dan nitrogen oksida (Nox).(sp)
0 komentar:
Posting Komentar