Sepintas,bersepeda mungkin dipandang sebagai olahraga yang
mudah dilakukan. Dokter spesialis olahraga dari Bagian Kedokteran
Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tanya Rotikan
mengingatkan, bersepeda termasuk olahraga yang membutuhkan
keterampilan. Memang umumnya orang yang sudah dapat
mengendarai sepeda sekali akan bisa seterusnya.
Keterampilan utama yang dibutuhkan dalam latihan fisik ini adalah
keseimbangan. Organ yang akan terpengaruh dalam latihan bersepeda
termasuk jantung dan paru. Sedangkan otot yang dilatih dng bersepeda
adalah otot tungkai, lengan, perut dan punggung.
Cukup membuat tubuh bergerak.
Bersepeda adalah salah satu jenis olahraga aerobik, selain senam,
joging dan berenang. Bersepeda bisa dilakukan sebagai aktivitas fisik
sebagai latihan fisik alias exercise, juga sebagai sport atau olahraga.
Aktivitas fisik meliputi kegiatan sehari-hari yang melibatkan gerakan
tubuh. Termasuk semua kegiatan kita sehari-hari, seperti
menulis atau menyapu lantai, dan bersepeda santai ke warung.
Tapi, tentu saja aktivitas fisik tidak optimal dalam memberikan
manfaat kesehatan. Lain lagi dengan latihan fisik. Kegiatan yang
termasuk latihan fisik ini adalah kegiatan yang memenuhi target
denyut jantung tertentu. Misalnya bersepeda dalam jarak tertentu
atau kecepatan tertentu. Sedangkan bersepeda sebagai bentuk
olahraga biasanya melibatkan kompetisi. Jenis ini tentunya khusus
untuk atlet dengan persyaratan tersendiri.
Sebagai latihan yang bisa dilakukan semua kalangan, tapi tanpa kompetisi,
bersepeda merupakan latihan fisik. Ini berarti bersepeda harus dapat
memacu denyut jantung sesuai dengan target. Dengan begitu fungsinya
sebagai latihan yang meningkatkan kemampuan jantung dan paru2
akan lebih optimal. Target denyut jantung yang biasanya digunakan
dalam latihan fisik adalah memenuhi angka 60%-85% dari 220
dikurangi usia. Misalnya, usia kita 20 tahun, berarti target denyut
jantung adalah 60% dari 200, yaitu 120 denyut per menit.
Selengkapnya...